Biografi Al-Farghani

Semasa hidupnya,Al-Farghani pernah terlibat dalam menghitung diameter bumi dengan menggunakan  pengukuran panjang busur meridian, bersama dengan tim ilmuwan di bawah perlindungan dari al-Ma'mun di Baghdad. 


 Dia bernama lengkap Abū al-ʿAbbās Aḥmad ibn Muḥammad ibn Kathīr al-Farghānī. Di Barat, para ahli astronomi abad pertengahan mengenalnya dengan sebutan Alfraganus. Dia adalah salah satu astronom yang paling terkenal di abad ke-9. Kawah Alfraganus di Bulan dinamai dari namanya.



Kehidupan

Al-Farghani berasal dari Farghana, Transoxania. Farghana adalah sebuah kota di tepi sungai Sardaria, Uzbekistan. Ia hidup di masa pemerintahan khalifah al-Ma'mun (813-833) hingga masa kematian khalifah al-Mutawakkil (847-881). Al-Farghani sangat beruntung hidup di dua masa tersebut karena pemerintah kekhalifahan memberi dukungan penuh bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Buktinya, sang khalifah membangun sebuah lembaga kajian yang disebut Akademi al-Ma'mun, dan mengajak al-Farghani untuk bergabung.

Semasa hidupnya,Al-Farghani pernah terlibat dalam menghitung diameter bumi dengan menggunakan  pengukuran panjang busur meridian, bersama dengan tim ilmuwan di bawah perlindungan dari al-Ma'mun di Baghdad. Kemudian ia pindah ke Kairo, di mana ia menyusun risalah pada astrolabe pada tahun 856. Di sana ia juga mengawasi pembangunan Nilometer besar (adalah struktur untuk mengukur kejelasan Sungai Nil dan tingkat air selama musim banjir tahunan) di pulau al-Rawda (di Kairo Lama) pada tahun 861.

Karya utama al-Farghani yang berbahasa Arab masih tersimpan baik di Oxford, Paris, Kairo, dan di perpustakaan Universitas Princeton. Atas karya dan jasanya yang begitu banyak, nama al-Farghani dikenal sebagai salah satu perintis astronomi modern. Al-Farghani adalah tokoh yang memperkenalkan sejumlah istilah astronomi asli Arab pada dunia, seperti azimuth, nadir, dan zenith.

Comments

Visitor

Online

Related Post